Photo by mozlase__ Pixabay
Di artikel sebelumnya, aku mengatakan bahwa, aku menulis surat untuk diriku sendiri.
Cek pembahasan lengkap Self Healing disini. Dengan tujuan agar dapat menerima diri seutuhnya.
Pemikiran awal tersirat, "kok aneh ya?". Emang bener sih, kalau cuma di pikirin aneh tapi setelah dilakukan, hal tersebut bener-bener berdampak besar bagiku.
Semakin dewasa diri ini semakin mengerti bagaimana rasa sakit, membuat kita terus mengenang hal-hal buruk yang pernah terjadi. Akibatnya ketika ada hal kecil yang menganggu ketenangan, maka rasa sensitif itu muncul. Seringkali ingin menghancurkan segala yang ada di depan mata, menyakiti orang lain, menyalahkan diri sendiri dan melakukan hal buruk lainnya.
Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya, karena sesakit apapun luka batin kita harus segera menyembuhkannya. Bukan terus-menerus larut dalam kesedihan.
Hal utama yang mendorong kita untuk menjadi lebih baik yaitu Diri Sendiri. Tidak hanya sering mendengar kata motivasi dari Om Mario Teguh atau Kak Merry Riana. Namun, jika diri sendiri tak ingin menjadi lebih baik maka, semua percuma. Karena, berubah tak semudah kata, harus ada niat dari dalam diri serta perjuangan.
Disini aku tidak akan menunjukkan, bagaimana isi surat untuk diriku sendiri. Karena, kita punya hal berbeda yang dibutuhkan dari tulisan tersebut.
Kita akan belajar menerima diri sendiri apa adanya, serta menerima apapun yang pernah terjadi di dalam hidup.
Sebelum kamu melanjutkan tulisan ini, coba ambil kertas/buku dan pulpen. Bagi kamu yang cuma pengen pakai smartphone (di note) juga bisa, tapi feelnya mungkin sedikit berbeda.
Mulai tulis surat itu dengan kalimat, dari Diriku untuk Diriku.
Kalimat pertama tulis, Aku minta maaf..... (Lanjutkan minimal 4 baris, tapi itu terserah kamu juga) lalu,
Kalimat kedua tulis, Tolong Maafkan Aku....
Kalimat ketiga tulis, Terima Kasih....
Dan terakhir tulis, Aku Mencintaimu....
Untuk setiap kalimat terserah kamu mau berapa baris, karena semua itu tertuju dan teruntuk kamu.
Setelah aku membuat surat ini untuk diriku sendiri, aku menangis, menangis sejadi-jadinya. Lalu aku benar-benar berkata pada diriku, aku minta maaf dan terima kasih sudah bisa bertahan sampai sejauh ini.
Perlahan, ketenangan mulai di dapat, "kenapa gak dari dulu coba cara ini?", pikirku.
Surat ini juga bisa kamu tulis jika kamu punya masalah dengan orang terdekatmu, kalau kamu berani memberikannya berarti kamu gentle, haha..
Tapi, kalau tidak berani atau malu, it's okay gak ada paksaan kok, yang terpenting kamu bisa tenang dan nyaman dengan dirimu sendiri.
Beginilah caraku mendamaikan diri, tentunya setiap orang punya cara dan opininya masing-masing. Tidak merasa paling benar, juga tidak merasa paling salah. Karena, sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Perubahan untuk menjadi lebih baik, butuh proses, gak ada yang instan. Niatkan dari dalam diri, berdoa pada sang maha kuasa serta berusaha untuk memiliki hidup yang berarti.
"Sudahi semua gelisah, yakinlah duniamu kan baik saja, kuat yaa".
Semoga bermanfaat :)
Posting Komentar
Posting Komentar